Minggu, 04 Mei 2014

Tutorial VLSM pada cisco packet tracer

Sebelum kita membuat topologi VLSM , sebaiknya kita harus tahu dulu apa itu VLSM ?

Vlsm adalah pengembangan mekanisme subneting, dimana dalam vlsm dilakukan peningkatan dari

kelemahan subneting klasik, yang mana dalam clasik subneting, subnet zeroes, dan subnet-ones tidak bisa

digunakan. Selain itu, dalam subnet classic, lokasi nomor IP tidak efisien.

Agar bisa lebih mengerti konsep dari subnetting dan vlsm, berikut saya akan memberikan contoh kasusnya.

Soal :

Misalkan terdapat 4 jaringan :

Jaringan X memiliki 50 host.

Jaringan Y memiliki 110 host.

Jaringan Z memiliki 160 host.

Dan 2 subnetwork dibutuhkan untuk settingan IP di router sebagai gateway.

disediakan IP 172.20.0.0 / 16.

Jawaban :

gunakan rumus 2^n-2 >= a

dari nila n tersebut maka subnet awal dapat kita ubah dengan hanya menambahkan nilai 0 sebanyak 8 buah dari kanan ke kiri, selebihnya berikan nilai 1.

setelah itu lakukan kenaikan interval terhadap dari subnet baru yang didapat.

172.20.255.0 --> tidak dapat digunakan

setelah didapat subnetworknya kita bagi subnetworknya :

Jika kita perhatikan alokasi yang diperuntukan untuk tiap jaringan terlalu berlebihan, karena :

disinilah fungsi dari VLSM itu bekerja, dengan cara mengurutkan terlebih dahulu ketiga jaringan tersebut berdasarkan host terbanyak, yaitu :

Jaringan Z

Jaringan Y
Jaringan X

Jaringan X

IP untuk gateway adalah 172.20.2.69 – 172.20.2.70 / 30 dan 172.20.2.71 – 172.20.2.72 / 30

    PING ke

PC 0 atau LAN_A


IP tersebut masuk pada jaringan kelas B,

Subnet awal = 11111111.11111111.00000000.00000000


a = jumlah host maksimum, yaitu jaringan Z dengan jumlah host =160.

maka :

2^n-2 >=160 dimana n = 8


subnet baru = 11111111.11111111.11111111.000000005


172.20.0.0 --> tidak dapat digunakan

172.20.1.0

172.20.2.0

..

..

172.20.254.0



172.20.1.0 untuk jaringan X

172.20.2.0 untuk jaringan Y

172.20.3.0 untuk jaringan Z

172.20.4.0 dan 172.20.5.0 untuk subnet IP di router.


172.20.1.0 menyediakan 254 host, sementara yang dibutuhkan jaringan X hanya 50 host, maka akan terbuang sebanyak 254 -50 = 204 host


1. Jaringan Z = 160 host.

2. Jaringan Y = 110 host.

3. Jaringan X = 50 host.

4. Routing masing-masing host.


2^n-2 = 160

n = 8

Jadi range IP yang bisa digunakan adalah :

172.20.1.1 - 172.20.1.160 / 24


2^n-2 = 110

n =7

Jadi range IP yang bisa digunakan adalah :

172.20.1.161 - 172.20.1.254 / 25

172.20.2.1 - 172.20.1.17 / 25


2^n-2 = 50

n =7

Jadi range IP yang bisa digunakan adalah :

172.20.2.18 - 172.20.2.68 / 26



Pusing bukan :D , langsung saja kita ke TKP , eehh langsung membuat maksutnya :D




Tutorial VLSM

1.      Buat Terlebih dahulu topologi seperti gambar dibawah ini



2.       Langkah selanjutnya memberi ip address
·         PC0 sebagai LAN_A (isikan seperti gambar di bawah)










PC2 sebagai LAN_C  (isikan sperti gambar dibawah)












PC1 sebagai LAN_B ( isikan seperti gambar dibawah )













PC13 sebagai LAN_D ( isikan seperti gambar dibawah)










3.       Langkah sekanjutnya giiran kita mengatur Routernya
·         Mengatur  atau memberi fa 0/0
·         Memberi se0/0/0 ataupun se 0/0/1
·         Mengatur Router RIP

a)      Router0 sebagai  WAN_1

                Lakukan perintahnya seperti gambar dibawah


a)      Router1 sebagai  WAN_2
                Lakukan langkah step by step seperti gambar dibawah












b)      Router2 sebagai WAN_3
                Lakukan step by step sesuai gambar dibawah












4.       Langkah ketiga kita mencoba untuk test koneksi  (PING) pada setiap PC









Selanjutnya mencoba melakukan test koneksi (PING) ke fastethernet




Demikian Tutorial kali , masih banyak yang harus saya pelajari , apabila tutornya kurang jelas mohon maaf :)

#DWYOR#


2 komentar: